Sabtu, 01 September 2012

cinta, aku hanya rindu ...


Jika seorang penyair mampu mengungkapkan kegundahan melalui syairnya, aku mampu mengungkapkan kegundahanku melalui linangan air mataku. Aku rindu akan dirinya, namun aku takut jika rinduku pada-Nya tak lebih besar lagi. Maka air mata ini menjadi tangis rindu serta doa untuk yang terbaik bagimu yang kurindu. Ya Rabb, jika memang ia kau pilihkan untukku nantinya, biarlah ia disana dan aku disini. Biarlah terhijab oleh jarak ini, biarlah terhijab oleh malu ini.
Rabb, hatiku benar-benar berharap penjagaan-Mu.

Manalah yang lebih kupilih selain menjaga kebaikan keduanya. Memang terasa berat dengan sedikit memudarkan lamunan. Memang terasa sedikit menyayat hati ketika mencoba menghapus kerinduan. Namun itulah pilihan. Namun itulah jalan. Kupilih karena aku mencintaimu.

Ya benar aku merindumu. Ya benar aku berharap akan dirimu. Namun apa daya kuasa tak ditanganku. Biarlah Allah memilihkan dirimu atau siapapun sebagai pemilik cinta ini. Janganlah kecewa, Allah akan pilihkan yang terbaik untuk kita. Bahkan mudah bagi Allah untuk menyatukan kita. Jangan khawatir, insya Allah semuanya akan baik-baik saja. Bersabarlah…

Saat ini memang rasa ini masih membuncah dan bergejolak. Dan, ya inilah masalah hati yang tak bisa dipahami oleh orang lain. Bahkan diriku sendiri. Namun aku bersyukur karena Allah menganugerahkan rasa suci ini kepadaku. Tentang dirimu? Hanya Allah-lah yang tahu… 

~ Ka Salim ~